Kamis, 28 Maret 2013

Don't Cheat!

Keputusan melakukan skorsing kepada 60 mahasiswa dari kampus bergengsi cukup mencoreng citra diri dari universitas terkemuka tidak hanya di Amerika melainkan dunia, yakni Harvard Univesity (http://www.thecrimson.com/article/2013/2/1/cheating-scandal-smith-withdraw).   Menyontek bukanlah perkara yang kecil dan perilaku ini bukanlah pelanggaran, melainkan perbuatan menyontek dapat dikategorikan sebagai suatu kejahatan.


Perbuatan tercela itu timbul akibat keputusasaan seseorang dalam menjawab suatu persoalan, sehingga berpikir untuk menyalin sebagian atau keseluruhan dari jawaban yang telah dibuat oleh rekan sejawatnya. Tindakan inilah yang membuktikan bahwa saat ini terjadi peningkatan kebutuhan untuk meyelesaikan dengan waktu yang singkat atau kita kenal dengan istilah praktis. Mengatasnamakan kepraktisan, sering kita temui produk tiruan yang sulit kita bedakan dengan aslinya.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, Kementrian Pendidikan telah memiliki produk perundang-undangan yang bersifat preventif yakni Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Peraturan ini merupakan perwujudan kepedulian Pemerintah dalam menghargai karya, ide dan menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik, sehingga menumbuhkembangkan kreativitas dalam bidang akademik.

Menurut pandangan penulis, perbuatan berpikir inilah yang mesti disadari. Artinya kita sebagai manusia diberikan anugerah luar biasa yakni pikiran, dan kitalah yang harus mengendalikan pikiran kita. Bukankah kita sadari bahwa pikiran adalah sesuatu yang paling liar: fisik kita di mana, pikiran kita bisa kemana. Semoga peristiwa "skorsing atas penyontek" menjadikan kita sadar bahwa kita berhak untuk berkreasi, sehingga dapat menciptakan kreativitas yang tak terbatas, tapi di sisi lain kita diingatkan untuk menyadari untuk menjauhi sikap miskin mental, yakni meniru bahkan memakai teori orang lain tanpa menyebutkan sumber referensi yang kita pakai.

Menutup tulisan saya, di bawah ini saya kutip suatu pelajaran dari buku yang selalu saya jadikan referensi, karena benar-benar kunci dari kunci kesuksesan, karangan Charles F. Haanel, dan diterjemahkan oleh tim bapak Andrie Wongso.

Kekuatan untuk berpikir dimiliki oleh semua orang. Manusia ada karena ia berpikir. Kekuatan berpikir manusia bersifat tak terhingga. Akibatnya, kekuatan kreatifnya pun tak terbatas. (Lesson 12 point 2 : Buku The Master Key System).


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar